Benarngak.com – MENYESATKAN. FAKTA: selain menggunakan gambar pratinjau (thumbnail) dan berisi potongan-potongan video dengan orientasi yang dibalik (mirror/flip) dari peristiwa yang TIDAK berkaitan, video sebenarnya berisi pembacaan artikel dengan mengganti “Natuna” ke “NTT”.
PENJELASAN
Berdasarkan 7 Jenis Mis- dan Disinformasi oleh First Draft News, termasuk “Konten yang Menyesatkan: Penggunaan informasi yang sesat untuk membingkai sebuah isu atau individu”. [1]
SUMBER membagikan konten yang isinya menimbulkan kesimpulan yang MENYESATKAN. FAKTA: selain menggunakan gambar pratinjau (thumbnail) dan berisi potongan-potongan video dengan orientasi yang dibalik (mirror/flip) dari peristiwa yang TIDAK berkaitan, video yang dibagikan sebenarnya berisi pembacaan artikel dengan mengganti “Natuna” ke “NTT”.
Verifikasi Video
Salah satu video yang identik (di 0:23 – 0:25 untuk gambar pratinjau dan potongannya di 0:26 – 0:29), BeritaSatu di YouTube pada 23 Jun 2016: “Presiden Joko Widodo menggelar rapat terbatas di atas KRI Imam Bonjol 383 di tengah Perairan Natuna, Kepulauan Riau. Presiden terlihat memberikan sinyal kuat kepada pemerintah Tiongkok terkait insiden Natuna yang melibatkan kapal nelayan Tiongkok dengan Kapal Perang RI, Imam Bonjol 383.” [2]
Salah satu video yang identik dengan potongan video Perdana Menteri Australia Anthony Albanese dan Menteri Luar Negeri Penny Wong, FijianGovernment di YouTube pada 13 Jul 2022: “Press Conference held by Australian Prime Minister Anthony Albanese and Australian Foreign Minister Penny Wong at Grand Pacific Hotel.” [3]
Sebagian paragraf dari salah satu artikel yang dibacakan di video, ANTARANEWS.com pada 8 Januari 2020: “Kepala Negara dan rombongan menumpang Pesawat Kepresidenan Indonesia 1 dan bertolak dari Lanud Halim Perdanakusuma ke Natuna sekitar pukul 07.30 WIB.” (“Natuna” diganti menjadi “NTT”). [4]
Referensi Lainnya yang Berkaitan
detikcom di YouTube pada 23 Jun 2016: “Presiden Jokowi naik KRI Imam Bonjol di Natuna. KRI yang menahan kapal nelayan China dan membuat negeri itu berang terhadap Indonesia. Sebuah pesan kuat dari Jokowi.” [5]
BBC pada 23 Jun 2016: “Untuk pertama kalinya Presiden Joko Widodo beserta sejumlah menteri kabinet kerja, Kamis (23/06) ini berkunjung ke Perairan Natuna, Propinsi Kepulauan Riau. Kunjungan di Natuna dilakukan menyusul protes pemerintah Cina pekan lalu atas penembakan kapal nelayan dan penangkapan sejumlah ABK-nya yang diduga mencuri ikan di Natuna.” [6]
FBC News: “Australian Prime Minister Anthony Albanese has arrived in Suva this afternoon for the Pacific Islands Leaders Forum.” [7]
Berkaitan dengan sengketa Pulau Pasir, hasil pencarian Google – News dengan kata kunci “pulau pasir australia”. [8]
REFERENSI
[1] firstdraftnews.org: “Memahami gangguan informasi” (Google Translate), https://bit.ly/3wHx0lO / https://archive.ph/iCp3w (arsip cadangan).
[2] youtube.com: “Jokowi Rapat di Atas KRI Imam Bonjol di Perairan Natuna”, http://bit.ly/3TFgsV8 / https://archive.ph/DPu32 (arsip cadangan).
[3] youtube.com: “Australian Prime Minister and Australian Foreign Minister Press Conference”, http://bit.ly/3hx7VGq / https://archive.ph/U30rE (arsip cadangan).
[4] antaranews.com: “Presiden Jokowi menuju Natuna”, http://bit.ly/3twNmNc / https://archive.ph/HBshh (arsip cadangan).
[5] youtube.com: “Kode keras Jokowi untuk China dari atas KRI Imam Bonjol”, http://bit.ly/3O6543s / https://archive.ph/NL7V9 (arsip cadangan).
[6] bbc.com: “Tiba di Natuna, Jokowi gelar rapat di KRI yang tembak kapal Cina”, http://bit.ly/3ttb4da / https://archive.ph/Dbgyu (arsip cadangan).
[7] fbcnews.com.fj: “PM Albanese arrives in Suva”, http://bit.ly/3GbTOAO / https://archive.ph/HuooT (arsip cadangan).
[8] google.com, http://bit.ly/3Gh8xKz / https://archive.ph/z8enQ (arsip cadangan).