Vaksinasi Serentak Indonesia, 600 Lebih Warga Banjar Divaksin Vaksinator Polda Kalsel

BANJARMASIN – Akselerasi vaksinasi Covid-19 melalui kegiatan Vaksinasi Serentak Indonesia yang digelar di 3.822 titik di seluruh Indonesia juga turut dilaksanakan di sejumlah daerah di Kalsel.

Satu di antaranya dilaksanakan oleh Kepolisian Daerah Kalimantan Selatan (Polda Kalsel) di Masjid Nurul Huda, Desa Sungai Sipai, Kecamatan Martapura, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalsel, Sabtu (27/11/2021).

Tak kurang dari 633 orang berhasil divaksin dalam Vaksinasi Serentak Indonesia di lokasi tersebut.

Dari jumlah itu, mayoritas divaksin dosis pertama yaitu 534 orang dan 99 orang divaksin Covid-19 dosis kedua.

Dimulai sejak pukul 8.00 Wita, ratusan peserta vaksin yang datang sesuai pembagian jadwal kedatangan secara bergantian mengikuti sederet tahapan.

Setelah didata dan diregistrasi melalui aplikasi P-Care Polres Banjar, mereka satu persatu diwawancarai dan diperiksa kondisi kesehatannya oleh petugas.

Jika melalui tahap itu, peserta selanjutnya divaksin oleh Tim Vaksinator dari Biddokkes Polda Kalsel, RS Bhayangkara Banjarmasin dan Polres Banjar.

Seluruh peserta divaksin menggunakan vaksin Sinovac.

Pelaksanaan Vaksinasi Serentak Indonesia di lokasi ini dipantau langsung oleh Irwasda Polda Kalsel, Kombes Pol Turman Sormin Siregar dan Kabid Dokkes Polda Kalsel, Kombes Pol dr Ubaidillah.

Kapolres Banjar, AKBP Doni Hadi Santoso juga turut hadir mendampingi Irwasda dan Kabid Dokkes memastikan pelaksanaan vaksinasi berjalan dengan baik serta tetap mematuhi protokol kesehatan.

Irwasda Polda Kalsel mengatakan, sesuai arahan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, Vaksinasi Serentak Indonesia dilakukan secara masif di seluruh daerah sebagai langkah antisipasi atas risiko terjadinya peningkatan angka penularan Covid-19 di momen Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Menurutnya, kegiatan ini sebagai salah satu strategi untuk mengantisipasi terjadinya laju pertumbuhan Covid-19 di periode Natal 2021 dan Tahun 2022 (Nataru).

Dimana di momen Nataru, ada potensi terjadi pergerakan dan mobilitas masyarakat yang berisiko kembali meningkatnya angka penularan.

“Pengalaman pada tahun lalu harus dijadikan pembelajaran dan kesiapan yang lebih baik guna mencegah lonjakan kasus Covid-19,” kata Irwasda.

Sumber : Tribunnews.com

Exit mobile version