Benarngak.com – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyiapkan tiga strategi di tingkat hulu, tengah, dan hilir untuk menjaga demokrasi di ruang digital, selama masa Pemilihan Umum (Pemilu) dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024.
“Kementerian Kominfo berupaya menjaga demokrasi di ruang digital dengan tiga lapis strategi di tingkat hulu, tengah, dan hilir untuk memerangi penyebaran hoaks, misinformation, dan ujaran kebencian,” ujar Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo (Dirjen IKP Kominfo), Usman Kansong, Rabu (18/1/2023).
Dirjen IKP Kominfo mengatakan, tiga strategi tersebut merupakan langkah penting untuk menghasilkan penyelenggaraan Pemilu serentak 2024 yang berkualitas.
Sebab, pesta demokrasi terbesar dalam sejarah Pemilu di Indonesia itu akan dilaksanakan secara serentak dalam tahun yang sama, hanya berselang beberapa bulan saja.
“Penyelenggaraan Pemilu yang berkualitas akan memberikan jaminan hasil Pemilu yang terpercaya di mana kompetisi berjalan sehat, komunikasinya partisipatif, dan mempunyai tingkat keterwakilan politik warga yang lebih tinggi, serta memiliki mekanisme pertanggungjawaban yang jelas,” kata Usman.
Lebih lanjut Dirjen Usman menambahkan, pada tahapan hulu, Kementerian Kominfo menjalankan program Literasi Digital, yang meliputi: keterampilan digital (digital skill), etika digital (digital ethics), budaya digital (digital culture), dan keamanan digital (digital safety).
“Gerakan itu sangat masif dengan menggandeng berbagai komunitas,” imbuh dia.
Pada tahapan menengah, Kementerian Kominfo melakukan tindakan serius dan cepat untuk menghapus akses konten negatif ke situs web, platform digital, atau akun yang menyebarkan informasi palsu.
Hingga 4 Januari 2023, Kominfo telah menangani atau blokir 1321 konten hoaks yang berkaitan dengan politik.
“Itu memberikan sinyal akan ada banyak lagi di saat kampanye politik dimulai,” jelas Dirjen IKP.
Sedangkan pada tingkatan hilir, Kementerian Kominfo melakukan upaya penegakan hukum bekerja sama dengan Bareskrim Polri.
Tingkat hilir itu untuk mendukung lembaga penegak hukum, seperti Kepolisian Negara Republik Indonesia dalam mengambil tindakan yang tepat guna mencegah penyebaran informasi yang salah dan menyesatkan.
“Namun menjaga demokrasi di ruang digital bukan hanya tugas Kementerian Kominfo, perlu kolaborasi semua pihak,” tutur Usman.
Untuk itu, lanjut dia, Kementerian Kominfo telah bekerja sama dengan berbagai pihak terkait, antara lain Komisi Pemilihan Umum, Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu, Badan Pengawas Pemilihan Umum, hingga Kepolisian Republik Indonesia untuk mendukung Pemilu Serentak 2024 berlangsung dengan baik.
Acara itu juga dihadiri oleh Deputi administrasi Badan Pengawas Pemilu, Ferdinand Eskol Sirait, serta Kepala Bagian Humas dan Informasi Publik Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum (KPU), Robby Leo Agust.
Baca Juga: Kominfo Fokus Tingkatkan Keamanan SPBE Melalui Pusat Data Nasional