Tata Cara Zakat Fitrah
Benarngak.com – Zakat merupakan bagian integral dari kewajiban dalam Islam, sehingga menjadi suatu ibadah yang harus dilaksanakan.
Di bulan Ramadan, ada yang disebut zakat fitrah yang wajib diberikan pada minggu terakhir bulan puasa. Menurut sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Daud, zakat fitrah merupakan penutup yang sempurna bagi ibadah puasa yang dikerjakan oleh umat Islam.
فَرَضَ رَسُولُ اللهِ ﷺ زَكَاةَ الْفِطْرِ طُهْرَةً لِلصَّائِمِ مِنَ الرَّفَثِ وَاللَّغْوِ، وَطُعْمَةً لِلْمَسَاكِينِ، مَنْ أَدَّاهَا قَبْلَ الصَّلَاةِ فَهِيَ زَكَاةٌ مَقْبُولَةٌ، وَمَنْ أَدَّاهَا بَعْدَ الصَّلَاةِ فَهِيَ صَدَقَةٌ مِنَ الصَّدَقَاتِ
Artinya : “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mewajibkan zakat fitrah, sebagai pembersih bagi orang yang puasa dari segala perbuatan sia-sia, dan ucapan tidak baik, dan sebagai makanan bagi orang miskin. Siapa yang menunaikannya sebelum shalat hari raya maka zakatnya diterima, dan siapa yang menunaikannya setelah shalat hari raya maka termasuk sedekah biasa” (HR Abu Daud)
Seperti halnya ibadah lainnya, ketika menunaikan zakat fitrah, penting untuk mengucapkan niat. Menurut laman Nahdlatul Ulama (NU), niat ini menjadi penentu apakah suatu amalan dianggap sah atau tidak.
Berikut ini adalah lafal niat zakat fitrah yang diperuntukkan bagi anak laki-laki:
Niat Zakat Fitrah untuk Anak Laki-Laki
Saya niat membayar zakat fitrah untuk diri saya (atau menyatakan nama anak laki-laki), sebagai kewajiban yang harus dilaksanakan oleh setiap muslim, termasuk bayi yang baru dilahirkan. Kewajiban ini berlaku bagi bayi yang dilahirkan sebelum azan magrib di hari terakhir bulan Ramadan. Sedangkan untuk bayi yang lahir setelahnya, kewajiban membayar zakat fitrah dimulai pada bulan Ramadan berikutnya.
Semoga Allah menerima zakat ini sebagai amal kebaikan dan menjadikannya sebagai penyucian diri dan keluarga. Aamiin.”
ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺃَﻥْ ﺃُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِ ﻋَﻦْ ﻭَﻟَﺪِﻱْ … ﻓَﺮْﺿًﺎ ِﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ
Latin: Nawaitu an ukhrija zakaatal fithri ‘an waladii … fardhan lillaahi ta’aalaa.
Artinya: “Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk anak laki-lakiku…. (sebutkan nama), fardu karena Allah Ta’âlâ.”
Tata Cara Zakat Fitrah
Tata cara zakat fitrah merupakan prosedur yang harus diikuti oleh umat Muslim saat membayar zakat fitrah. Berikut adalah tata cara zakat fitrah yang umumnya dijalankan:
- Penentuan Jumlah Zakat: Zakat fitrah biasanya dikeluarkan dalam bentuk makanan pokok yang umum dikonsumsi oleh masyarakat setempat. Jumlahnya adalah sekitar 2,5 kg dari jenis makanan pokok tersebut, seperti beras, gandum, atau kurma, untuk setiap anggota keluarga termasuk bayi yang baru lahir.
- Waktu Pembayaran: Zakat fitrah harus dibayarkan sebelum hari raya Idul Fitri atau sebelum pelaksanaan shalat Idul Fitri dilakukan. Pembayaran zakat fitrah ini sebaiknya dilakukan sehari atau dua hari sebelum hari raya Idul Fitri.
- Penerima Zakat: Zakat fitrah dapat diberikan kepada fakir miskin yang berhak menerimanya, sesuai dengan syarat yang ditetapkan dalam syariat Islam. Penerima zakat fitrah bisa diwakilkan oleh lembaga amil zakat yang dipercayakan atau diberikan langsung kepada fakir miskin yang membutuhkan.
- Pelaksanaan Niat: Sebelum memberikan zakat fitrah, seorang Muslim harus mengucapkan niat sesuai dengan yang telah diajarkan oleh Rasulullah. Niat tersebut bisa diucapkan secara lisan dengan menyatakan bahwa pembayaran tersebut adalah zakat fitrah.
- Distribusi Zakat: Setelah jumlah zakat ditentukan dan niat diucapkan, zakat fitrah disalurkan kepada penerima zakat sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Hal ini bisa dilakukan dengan memberikan makanan pokok kepada mereka atau memberikan uang tunai yang setara dengan nilai zakat fitrah.
Dengan mengikuti tata cara zakat fitrah dengan benar, umat Muslim diharapkan dapat menjalankan kewajiban mereka dalam memberikan zakat fitrah dengan baik dan benar sesuai dengan ajaran Islam.
Baca Juga : Stevie Agnecya, Meninggal Dunia pada Usia 33 Tahun: Sebuah Kenangan Bahagia yang Tersisa