Benarngak.com – Polri memprediksi kabar bohong atau hoax terkait Pemilu 2024 mulai gencar disebarkan ke publik pada pertengahan 2023. Untuk itu, Polri tengah mempersiapkan diri untuk menghadapi potensi tersebut.
Prediksi itu disampaikan Kepala Biro Multimedia Divisi Humas Polri, Brigjen Gatot Repli Handoko dalam dialog penguatan internal Polri bertajuk “Menampik Berita Bohong, Ujaran Kebencian, Politik Identitas, Polarisasi Politik, dan SARA pada Pemilu 2024” di Hotel Ambhara, Jakarta, Kamis (26/1/2023).
Berkaca pada Pemilu 2019, Gatot menyampaikan media sosial yang digunakan berbeda-beda untuk menyebar hoax di daerah-daerah. Di Jakarta, hoax lebih banyak disebar lewat Twitter, sedangkan di Papua pada umumnya menggunakan Facebook.
Tiktok Sebab Utama Penyebar Berita Hoax
Selain itu, TikTok sebagai salah satu media sosial yang kini menjamur di masyarakat juga bisa dimanfaatkan untuk menyebarkan hoax.
Untuk mengatasinya, pihaknya melakukan koordinasi dengan Kemenkominfo dan jajarannya di daerah, serta tim siber Bareskrim Mabes Polri.
“Tugas Polri adalah melawan segala bentuk hoax, sekaligus memberikan klarifikasi,” kata Gatot Repli Handoko.
Baca Juga: Akun WhatsApp Mengatasnamakan Dinas Sosial Kota Balikpapan, Hoax?