Papua Tetap Kondusif Jelang Penutupan PON

JAYAPURA — Penyelenggaraan PON XX Papua berakhir hari ini, Jumat (15/10). Upacara penutupan di Stadion Lukas Enembe, Kabupaten Jayapura, akan dipimpin Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin.

Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri menyatakan, sebanyak 1.697 personel gabungan dikerahkan untuk mengamankan penutupan PON. Ribuan personel yang dikerahkan itu hanya untuk ring dua dan tiga, sementara pengamanan Wapres akan dilakukan oleh TNI.

“Pengamanan VVIP dilakukan TNI, sedangkan personel gabungan lainnya dikerahkan untuk mengamankan ring dua dan tiga,” kata Irjen Pol Fakhiri di Jayapura, Kamis (14/10).

Situasi keamanan dan ketertiban masyarakat di empat klaster yang menjadi lokasi pelaksanaan PON Papua relatif kondusif. Bahkan, kata dia, tidak ada kejadian menonjol selama pelaksanaan PON.

“Terima kasih kepada seluruh rakyat Papua, khususnya yang berada di empat klaster karena sudah menjadi tuan rumah yang baik,” kata Fakhiri.

Dandrem 172/PVY Brigjen TNI Izak Pangemanan mengatakan, secara keseluruhan, ada sekitar 4.000 personel TNI-Polri yang dikerahkan untuk mengamankan penutupan PON Papua. Sedangkan, jumlah personel pengamanan kunjungan Wapres sebanyak 1.445 personel. “Total seluruhnya sekitar 4.000 personel TNI-Polri dikerahkan untuk mengamankan penutupan PON XX,” kata Izak.

Menjelang penutupan PON, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Satuan Tugas Protokol Kesehatan berupaya memperkuat penerapan prokes dengan mendistribusikan masker ke berbagai wilayah. Hingga Rabu (13/10), lebih dari dua juta masker telah dibagikan relawan prokes di empat klaster penyelenggaraan PON XX Papua sejak Ahad (26/9).

Ketua Satgas Prokes PON XX Prasinta Dewi mengatakan, meski jumlah masker yang dibagikan sudah melebihi target, Satgas Prokes akan tetap mengoperasikan gerai dan mobil masker di wilayah pendukung PON XX. “Sesuai arahan Kepala BNPB, kita akan melakukan penguatan prokes hingga PON XX ditutup,” kata Prasinta yang juga menjabat Deputi Pencegahan BNPB, Kamis (14/10).

Prasinta mengatakan, masker tersebut tidak hanya dibagikan di venue pertandingan, tetapi juga hampir di seluruh sektor dan lapisan masyarakat Papua. Satgas Prokes mendukung penyelenggaraan pembelajaran tatap muka yang aman dari Covid-19 dengan memberikan edukasi terkait protokol kesehatan di beberapa sekolah di Papua.

Adapun edukasi protokol kesehatan yang diberikan terkait mencuci tangan yang benar, jarak yang aman untuk siswa melakukan pembelajaran, dan bagaimana memakai masker yang benar. Sebanyak 38 ribu masker juga diberikan kepada pihak sekolah. Di Kota Jayapura, Satgas Prokes mendistribusikan masker ke beberapa tempat ibadah.

Dari empat klaster penyelenggaraan, masker paling banyak dibagikan di Kota Jayapura dengan jumlah 558 ribu masker sejak Ahad (26/9). Di Kabupaten Jayapura, sebanyak 533 ribu masker telah dibagikan kepada atlet, ofisial, maupun masyarakat.

Diklaim terkendali 

Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali menyebut, penerapan prokes saat penyelenggaraan PON Papua membuat penularan Covid-19 bisa dikendalikan, meskipun ada sejumlah atlet dan ofisial yang terpapar Covid-19.

“Kekhawatiran orang bisa menjadi klaster yang besar karena sekitar 20 ribu yang hadir itu diperkirakan bisa banyak, tapi ini yang sembuh sudah banyak,” kata Menpora dalam diskusi daring, kemarin.

​Menpora menjelaskan, pemulihan atlet dan ofisial PON XX Papua yang terpapar Covid-19 pun terbilang cepat. Hal ini karena mereka memiliki kebugaran fisik yang bagus.

“Bisa dibayangkan dari sekian banyak orang, kasus yang muncul seperti itu dan pengalaman di beberapa multievent waktu olimpiade, atlet paling tiga sampai lima hari mereka sudah recovery. Kebugaran mereka lebih baik daripada yang bukan atlet,” katanya.

Para atlet rata-rata mengalami kondisi tanpa gejala dan memiliki nilai cycle threshold (CT) yang tinggi sehingga tidak mengkhawatirkan menularkan kepada orang lain. Menpora mengungkapkan, hingga Rabu (13/10) pukul 14.00 WIT, masih tercatat tiga orang yang terpapar Covid-19, sebanyak 39 sedang pemulihan, dan 25 orang dinyatakan sembuh. “Tidak ada yang CT rendah dan dikhawatirkan menularkan,” ujar Menpora.

Zainudin memperkirakan, angka kasus positif Covid-19 di klaster PON XX Papua sudah menurun karena banyak orang yang telah kembali ke daerah masing-masing. Cabang olahraga yang masih dipertandingkan juga sudah berkurang drastis.

“Puncak-puncaknya (kasus Covid-19) pada 11, 12 Oktober kemudian setelah itu sudah tidak banyak lagi karena orang sudah banyak kembali, kira-kira 65 sampai 70 persen,” ujarnya.

Sehari menjelang penutupan, dia mengeklaim, penyelenggaraan PON Papua sukses dalam pelaksanaan dan prestasi. Keberhasilan ini pun sekaligus menampik keraguan yang menyarankan agar PON Papua dipindah, bahkan dihentikan.

Menurut dia, menyatakan PON Papua sukses secara prestasi tidak berlebihan, apalagi banyak atlet yang bermunculan, bahkan usianya masih 17 hingga 19 tahun. “Penyelenggaraan dulu diragukan orang apakah Papua bisa, tetapi dengan tagline PON ‘Torang Bisa’ ternyata bisa dibuktikan. Keraguan orang tentang kemampuan sumber daya manusia terbantahkan,” katanya.

Terkait acara penutupan, Noah akan menjadi salah satu dari deretan pesohor yang akan memeriahkan upacara penutupan PON. Pengumuman tersebut disampaikan Panitia Besar (PB) PON dalam laman Instagram-nya, @ponxx2020papua, Kamis.

Ariel Noah mengaku antusias bisa menjadi bagian pengisi upacara penutupan PON Papua yang merupakan pesta olahraga terbesar di Tanah Air. Sebagai musisi, dia berharap PON Papua tidak hanya dapat menjadi momentum untuk melahirkan lebih banyak atlet nasional, tetapi juga memunculkan sekaligus memperkenalkan musisi asli Papua untuk meramaikan industri musik Indonesia.

“Sesuai dengan apa yang kami jalankan, kami berharap banyak musisi yang lahir di sini, yang dapat meramaikan industri musik Indonesia biar banyak ragamnya, apalagi kan di sini terkenal banget rapnya,” kata dia.

Selain Noah, beberapa musisi Ibu Kota yang akan meramaikan upacara penutupan, di antaranya Saykoji, Iwa K, dan sejumlah musisi asli Papua, seperti Nogei dan Blasta Rap Merauke.

DKI Karantina Kontingen di Hotel 

Kontingen PON XX dari Provinsi DKI Jakarta dipastikan dikarantina setiba dari Papua. Kontingen DKI dikarantina di hotel dan mendapatkan dana kompensasi harian.

Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) DKI Jakarta, Djamhuron P Wibowo menyebutkan, karantina berlangsung lima hari sebagaimana yang diwajibkan pemerintah bagi seluruh kontingen. “Bagi kontingen Jakarta, yang belum kembali ke Jakarta diwajibkan untuk melaksanakan karantina saat tiba di Jakarta,” katanya, Kamis (14/10).

Karantina 5 x 24 jam demi mencegah penyebaran Covid-19. Selama masa karantina, para atlet dan tim ofisial akan diberikan uang kompensasi Rp 750 ribu per hari.

Djamhuron mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI menyiapkan hotel sebagai tempat karantina untuk mengembalikan semangat dan stamina para atlet setelah berjuang di PON XX Papua 2021. Para atlet dan tim pendukung kontingen langsung dijemput di Bandara Soekarno-Hatta dan langsung diantar ke hotel.

Lokasi karantina telah disiapkan oleh Pemprov DKI Jakarta di Hotel Grand Cempaka. Adapun total kontingen Provinsi DKI Jakarta yang kembali ke Jakarta pada 13-17 Oktober 2021 berjumlah 608 orang.

Kedatangan kontingen Provinsi DKI Jakarta dilakukan bertahap. Karantina itu merujuk pada surat Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Adendum Kedua Surat Edaran (SE) Nomor 17 Tahun 2021 tentang Ketentuan Perjalanan Orang Dalam Negeri Pada Masa Pandemi Covid-19.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dwi Oktavia menambahkan, pihaknya akan melakukan prosedur pemeriksaan kesehatan kepada para atlet dan tim kontingen sesuai ketentuan yang tertera dalam SE Satgas Covid-19. Dinkes DKI bersama KONI dan SKPD terkait, seperti Dispora dan Dishub, membuat SOP penjemputan kontingen Provinsi DKI Jakarta ke hotel.

“Kami juga telah membuat SOP bersama KONI untuk pendataan dan pemeriksaan kesehatan kontingen Provinsi DKI Jakarta. Dinkes DKI akan melakukan pemeriksaan PCR Covid-19 dan RDT Malaria kepada kontingen,” katanya.

Dwi memaparkan, kontingen Provinsi DKI Jakarta yang tiba pada Kamis (14/10) langsung dikarantina di Hotel Grand Cempaka. Kemudian, pemeriksaan PCR Covid-19 akan dilakukan pada hari keempat. Hasil PCR Covid-19 akan keluar maksimal 1 x 24 jam. Jika hasil PCR Covid-19 positif, akan ditindaklanjuti.

“Kami sudah berkoordinasi dengan pihak RSDC Wisma Atlet, sehingga peserta yang hasil tes PCR-nya positif, bisa langsung dirujuk ke Wisma Atlet,” katanya.

Di tempat karantina, Dinkes DKI Jakarta sudah menyiapkan dokter dan perawat. Ada juga petugas piket yang membantu dalam mengawasi kegiatan atlet selama karantina di hotel. Selama masa karantina di hotel, tidak boleh ada peserta yang menerima tamu atau meninggalkan hotel.

“Bersama Dispora DKI Jakarta, kami awasi melalui petugas piket untuk memastikan, para atlet tidak keluar dari hotel selama masa karantina,” katanya.

Sumber:republika.id

Exit mobile version