Makin Menjamur, Kominfo Identifikasi 11.642 Hoax Sampai Mei 2023

Benarngak.com – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengidentifikasi 11.642 hoax di internet yang terjaring sejak Agustus 2018 sampai dengan Mei 2023.

Konten hoax yang telah diidentifikasi, diverifikasi, dan divalidasi oleh Tim AIS Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika (Ditjen Aptika) Kementerian Kominfo.

Adapun, hoax paling banyak adalah seputar kesehatan yang mencapai 2.287 konten. Selanjutnya, 2.111 konten hoax kategori pemerintahan, 1.938 konten hoax kategori penipuan, dan 1.373 konten hoax kategori politik.

Kominfo menuturkan berdasarkan hasil penelusuran Tim AIS Kementerian Kominfo tersebut, jumlah total konten hoax, disinformasi dan misinformasi pada periode Januari hingga Mei 2023 cenderung meningkat jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2022.

“Hoax yang berkaitan dengan pemerintahan, seperti pencatutan nama pejabat publik serta penipuan mendominasi, meskipun hoax yang berkaitan dengan kesehatan, terutama pandemi COVID-19 masih juga ditemukan,” ujar Kominfo dalam siaran persnya, Senin (3/6/2023).

Temuan konten hoax berdasarkan per kategorinya.
Temuan konten hoax berdasarkan per kategorinya. Foto: Kominfo

Kominfo mengimbau warganet yang menerima informasi elektronik yang patut diduga diragukan kebenarannya dapat menyampaikan kepada kanal pengaduan konten melalui email aduankonten@kominfo.go.id, akun twitter @aduankonten atau melalui aplikasi pesan instan WhatsApp di nomor 081-1922-4545.

Sebagai informasi, Tim AIS Kementerian Kominfo dibentuk pada Januari 2018 untuk melakukan pengaisan, identifikasi verifikasi dan validasi terhadap seluruh konten internet yang beredar di internet, baik konten hoax, terorisme dan radikalisme, pornografi, perjudian, maupun konten negatif lainnya.

Untuk mengatasi persoalan di dunia maya itu, Kominfo mengerahkan 100 personil dan diklaim didukung oleh mesin AIS yang bekerja 24 jam, 7 hari seminggu tanpa henti.

Baca Juga: Alasan FIFA Tunjuk Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-17

Exit mobile version