Benarngak.com – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) punya terobosan baru untuk peserta yang mengikuti pelatihan pengembangan talenta digital (digiers). Dalam kompetensi ini, Kominfo membekali para digiers ilmu pengetahuan dan keterampilan sebelum memasuki dunia pekerjaan.
“Hari ini adalah klimaksnya, hari bahagia dinamakan sebagai Digiers Day, yaitu hari untuk para talenta digital. Mereka sudah mengikuti pelatihan, sudah melaksanakan atau belajar di bidang digital pada hari ini kita bersama-sama bergembira, sekaligus memperkenalkan informasi dan peluang pekerjaan setelah berhasil melewati rangkaian pelatihan,” jelas Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Kominfo, Hary Budiarto, dalam keterangan tertulis, Kamis (22/12/2022).
Hal ini ia sampaikan saat membuka kegiatan Digiers Day di Ballroom Grand Hyatt, Jakarta Pusat, Rabu (21/12).
Lebih lanjut, menurut Harry, kegiatan Digiers Day ini menjadi menjadi wahana pertemuan alumni sekaligus informasi mengenai peluang kerja dan mengembangkan talenta.
“Untuk yang ingin bekerja kita sediakan lowongan pekerjaan, bagi mereka yang ingin meningkatkan kompetensinya kita sediakan berbagai macam media yang ada. Tadi sudah disampaikan tentang Metaverse, jadi untuk tahun depan para talenta-talenta, para anak-anak muda kita tidak perlu belajar melalui media online atau biasa yang kita sebut video conference atau ketemu langsung, tetapi bisa menelusuri Metaverse yang ada,” bebernya.
Harry menambahkan wahana metaverse yang disediakan mencakup penyediaan modul, simulasi dan informasi pencarian pekerjaan.
“Jadi itu adalah terobosan-terobosan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk memberikan pelayanan terbaik di dalam pengembangan SDM digital atau penyediaan talenta digital,” katanya.
Harry melanjutkan, sebagai salah satu program pengembangan SDM digital yang diinisiasi Kementerian Kominfo, Digital Talent Scholarship memberikan beasiswa bagi anak bangsa agar memiliki skill dan kompetensi bidang teknologi digital.
“Saat ini kita sudah memasuki era digital, sudah memasuki era industri 4.0, dan sudah memasuki masyarakat digital 5.0 maka talenta digital sangat diperlukan. Kita tidak lagi melakukan digitasi, tidak lagi melakukan digitalisasi, tetapi kita melakukan transformasi digital,” ucapnya.
Transformasi digital, kata Harry, bertujuan untuk mengubah pola pikir yang konvensional menjadi pola pikir berbasis teknologi digital. Oleh karena itu, setiap peserta DTS akan ditingkatkan kompetensinya agar memiliki pola pikir baru.
“Transformasi digital menuntut suatu kompetensi yang lebih dari yang biasanya, siapa yang tidak mengikuti maka akan mengalami disruption, itu adalah karakteristik dari transformasi digital. Sehingga mau tidak mau kita harus mengikuti kemajuan dan perkembangan teknologi digital,” jelasnya.
Sebagai informasi, selama tahun 2022 Kementerian Kominfo menyediakan beasiswa pelatihan digital untuk 200 ribu orang talenta digital, baik dari tingkat basic skills, intermediate hingga advance. Harry berharap pelatihan tersebut akan terus mendorong terciptanya talenta digital pada tahun-tahun mendatang.
“Pada tahun 2023 kami mengharapkan para mitra bisa mendefinisikan kemudian kita bisa membuka pelatihan baru, kita seleksi para peserta pelatihan tersebut siapa yang berhak untuk bisa masuk langsung bekerja. Jadi tidak seperti yang sekarang, kita buka bursa kemudian interview di akhir tetapi ini akan dilakukan pada saat pelatihan itu dilaksanakan,” tandasnya.
Baca Juga: Warga Surabaya Besok Jangan Kaget, Ada Pengumuman Kominfo