Kominfo Bisa Tutup FB, Google dan Tiktok Bila Sebar Hoaks Pemilu

BenarNgak.comDirektur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Usman Kansong mengungkap bakal memutus layanan platform seperti TikTok jika menyebar konten hoaks.”Iya kalau melanggar ya bisa saja, contoh yang kemarin mereka yang tidak mendaftar seperti PSE, kan ada yang melanggar, kita tutup,” kata Usman saat ditanya potensi TikTok akan ditutup ketika Pemilu 2024.

Kondisi ini berkaitan pesta demokrasi Pemilihan Umum (Pemilu) yang akan digelar dua tahun lagi.

Kominfo lewat aturan Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) memiliki otoritas memutus layanan digital, baik itu Facebook, Google, TikTok atau lainnya.

Usman yang juga pernah bertugas sebagai direktur komunikasi politik tim pemenangan Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf itu menyebut Kominfo sudah ada kerja sama dengan platform digital ihwal pemberantasan hoaks di 2019.

Dengan demikian, kerja sama itu akan diperbarui seiring berkembangnya platform media sosial, terlebih saat ini ada aplikasi asal China yang banyak dipakai masyarakat, yaitu TikTok.

“Jadi sebenarnya kita sudah ada kerja sama dengan platform-platform tersebut, tetapi memang perlu kita perbaharui karena 2019 belum ada TikTok, sekarang sudah ada TikTok nanti kita tambah MOU-nya dengan TikTok,” tuturnya.

Tak hanya kepada TikTok, Usman mengungkapkan kerja sama berantas hoaks jelang pemilu itu bakal menggandeng hampir seluruh platform.

Di antaranya Instagram, Facebook, Twitter, Google, YouTube dan masih banyak lagi.

“Semua pokoknya akan kita lakukan kerja sama untuk mengawal Pemilu agar ruang digital menjadi arena untuk menegakkan informasi,” kata Usman.

Berdasarkan catatan Kominfo, dari 2016 sampai 2020 ada 1.300 konten problematik terkait politik di Indonesia.

Kemudian pada April 2019, kata Usman, Kominfo mengidentifikasi 277 hoaks tentang politik, dan meningkat dibandingkan April 2018 yang hanya terdapat 18 hoaks.

“Makin dekat pemilu makin marak itu disinformasi,” tutup dia.

Baca Juga: NasDem Mulai Waspadalah, Hoax Mulai Dilancarkan Demi Serang Anies Baswedan: Inilah Cara Mereka…

Exit mobile version