Kepala Dinas Kominfo Babel Himbau Media Tangkal Berita Hoax
PANGKALPINANG – Dalam rangka memperingati Hari Pers Nasional (HPN) yang jatuh pada tanggal 9 Februari setiap tahunnya, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Sudarman bersama Kepala Biro de Perum LKBM ANTARA Bangka Belitung, Irwan Arfa dan jurnalis muda Caturangga membahas “Tantangan pers di era digital, bisakah semua orang menjadi jurnalis?”, di Studio In Radio 97.6 FM Babel, Rabu (9/2/2022).
Menurut Kepala Diskominfo Babel Sudarman, dunia yang telah beralih ke dunia yang serba digital dapat menjadi peluang sekaligus tantangan bagi pemerintah untuk memberikan informasi yang dapat dipercaya kepada publik, dimana saat ini terdapat citizen journalism dan hoax. untuk itu Diskominfo dapat dihubungi melalui website, jejaring sosial Instagram dan Facebook, radio, aplikasi.
“Setiap ada masalah, seperti kekurangan minyak goreng misalnya. Respons langsung harus kita sampaikan dari pihak pengelola daerah, agar masyarakat tenang dan terhindar dari iseng,” ujar Kepala Diskominfo Babel Sudarman.
Tidak hanya itu, ia juga mengatakan bahwa Pemprov Babel telah bermitra dengan media lokal untuk mendukung penyebaran informasi secara global, terutama ketika Pemprov Babel perlu menyampaikan informasi secara cepat dan viral.
Dalam diskusi tersebut, Sudarman menyampaikan kepada pers harapan untuk meningkatkan literasi digital dengan memberikan informasi yang andal dan bermanfaat kepada masyarakat luas, dengan tujuan mengubah opini dan perilaku positif penerimanya.
Kepala Perum LKBM ANTARA Biro Bangka Belitung, Irwan Arfa memberikan penjelasan singkat kepada pers, wartawan dan wartawan saat diskusi. Irwan juga menjelaskan proses menjadi jurnalis dan menjawab pertanyaan apakah ada yang bisa menjadi jurnalis.
“Karena aturan yang longgar, dan banyak yang tidak mengerti jurnalistik, banyak yang percaya bahwa siapa pun bisa menjadi jurnalis. Meski prosesnya ketat, ada seleksinya. Tapi yang paling utama adalah hal yang paling normatif, yaitu sikap.” kata Irwan.
Dalam hal ini, Caturngga, sebagai jurnalis muda, mengatakan bahwa modal utama untuk menjadi jurnalis adalah sikap dan etika, di mana jurnalis harus memperhatikan dan menjunjung tinggi hak-hak sumber informasi.