Kapolri: Profil Halimah, agar Menginspirasi Sikap Jujur Anggota Polri

JAKARTA – Kepala Polisi Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, mengapresiasi kejujuran petugas cleaning service Bandar Udara Soekarno Hatta, Cengkareng, Kabupaten Tanggerang, Provinsi Banten, Halimah.

Listyo mengapreasiasi kejujuran Halimah yang mengemukan tas berwarna cokelat berisi 4 buku tabungan berbagai bank, 1 paspor dan 2 lembar cek senilai Rp35,9 miliar di Terminal 2, area Centra Coridor Departure Terminal 2E, Bandar Udara Internasional Soekarno – Hatta, Jumat, 29 Oktober 2021.

Setelah menemukan tas, Halimah (36 tahun), langsung menyerahkannya kepada petugas keamanan. Setelah dilaporkan kepada petugas keamanan tas berwarna cokelat berisi lima buku tabungan dan satu cek Rp35,9 miliar.

Pihak PT Angkasa Pura II, kemudian mengembalikan barang temuan dompet Rp35,9 miliar di Bandar Udara Sultan Thaha II di Jambi, Senin, 1 Nopember 2021 kepada pemiliknya bernama, Sunardi.

Listyo mengharapkan, profil Halimah, agar menginspirasi sikap jujur seluruh anggota Polisi Republik Indonesia (Polri) dalam melayani masyarakat.

“Ada yang kenal dengan Ibu Halimah, ini? Ya, Ibu Halimah sedang ramai diperbincangkan setelah kisahnya menemukan dan mengembalikan dompet berisi cek Rp35,9 miliar, viral di media sosial,” kata Listyo Sigit Prabowo, dalam akun twitter @ListyoSigitP, Jumat, 5 Nopember 2021.

Kali ini, ujar Listyo, dari seorang petugas cleaning service Bandar Udara Soekarno Hatta, bernama Halimah, kita diingatkan betapa berharganya kejujuran dan integritas dalam melaksanakan sebuah pekerjaan.

Polri sendiri, menurut Listyo, memiliki sosok Jenderal Hoegoeng yang terkenal dengan kejujuran dan integritasnya dalam tugas.

Namun munculnya rumor tentang cuma 3 polisi jujur, yaitu patung polisi, polisi tidur dan Jenderal Hoegoeng, seakan melegitimasi bahwa sangat sulit mencari Polisi jujur dan berintegritas di negari kita.

“Ini menjadi tantangan bagi saya untuk dapat merubah citra Polri bagi masyarakat,” ungkap Listyo.

“Saya optimis dapat mewujudkan hal tersebut, karena saat ini masih sangat banyak personil Polri yang memilkiki sikap teladan dan benar-benar menjalankan tugasnya sebagai pengayom rakyat,” kata Listyo.

Beberapa potret Polri yang layak dijadikan panutan karena memiliki kejujuran dan dan integritas, serta mampu memberikan pengabdian terbaik kepada masyarakat melebihi panggilan tugas.

Di antaranya AIPDA Muji di Balikpapan, menemukan tas berisi uang Rp48 juta kemudian mengembalikan ke pemiiknya, tanpa mau menerima imbalan.

AIPTU Jailani di Gresik, dikenal tegas dan anti suap terhadap pelanggar lalulintas. BRIGADIR Suladi di Malang, lebih memiliki menjadi pengepul sampah untuk mendapat penghasilan tambahan daripada menerima suap.

“BRIPKA Ali di Daerah Istimewa Yogyakarta, mendirikan rumah singgah, masjid dan pesantren Tahfiz Al Qur’an grtis, untuk anak yatim piatu dan kurang mampu, serta aktif membina pemulung dan dan keluarga narapidana teroris,” kata Listyo.

BRIGADIR Piether Paembonan di Manuju, ujar Listyo, menyekolahkan 178 anak putus sekolah.

AIPTU I Nyoman Ardana di Bali, mengumpulkan buku bekas dan membuat program Baca Keliling.

BRIPKA Chandra di Musi Bayuasin, membantu mengajar di Sekolah Dasar Negeri Kepayang. IPTU Khusnul Khotimah di Jakarta, sukarela membantu pemulasaran jenazah Corona Virus Disease-19 (Covid-19).

“Di luar, saya yakin, masih banyak sosok figur Polri jujur dan berintegritas yang mampu menginspirasi personil. Polri akan terus berbenah untuk menjadi Polri yang diharapkan dan dicintai masyarakat,” ungkap Listyo.

sumber : suarapemredkalbar.com

Exit mobile version