BenarNgak.com – Puasa Arafah adalah amalan sunnah yang dilakukan oleh umat Islam pada tanggal 9 Dzulhijjah, yang merupakan hari sebelum perayaan Idul Adha. Hari ini memiliki keistimewaan yang sangat besar dalam Islam, karena di dalamnya terdapat banyak keutamaan dan pahala yang luar biasa.
Hari Puasa Arafah ini bermula dari peristiwa yang terjadi pada tahun ke-9 Hijriah, ketika Nabi Muhammad SAW melakukan haji wada’ (haji terakhir) bersama para sahabatnya. Pada hari Arafah, di dataran Arafah, beliau memberikan khutbah yang sangat bersejarah yang dikenal sebagai Khutbah Wada’. Pada hari yang sama, Allah SWT menurunkan ayat dalam Al-Qur’an yang menyatakan bahwa agama Islam telah sempurna dan Allah telah meridhai Islam sebagai agama bagi umat manusia.
Puasa pada hari Arafah memiliki banyak keutamaan, di antaranya adalah penghapusan dosa-dosa yang lalu dan yang akan datang bagi orang yang melaksanakannya dengan ikhlas. Rasulullah SAW bersabda bahwa puasa Arafah dapat menghapus dosa-dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang. Selain itu, puasa Arafah juga menjadi sebab mendekatkan diri kepada Allah SWT serta mendapatkan ampunan-Nya.
Para sahabat Nabi juga menjalankan puasa Arafah dengan penuh kesungguhan dan keikhlasan. Mereka meyakini bahwa amalan ini sangat dianjurkan dan memberikan keberkahan dalam hidup mereka. Hingga saat ini, umat Islam di seluruh dunia menjalankan puasa Arafah dengan penuh semangat dan harapan akan ampunan serta keberkahan dari Allah SWT.
Puasa Arafah juga memiliki hubungan yang erat dengan ibadah haji. Bagi mereka yang tidak berkesempatan melakukan ibadah haji, menjalankan puasa Arafah merupakan cara untuk merasakan bagian dari keutamaan dan keberkahan yang terdapat dalam ibadah haji.
Dengan demikian, Puasa Arafah merupakan salah satu amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam. Melalui puasa ini, umat Islam berharap mendapatkan ampunan, keberkahan, dan kemuliaan dari Allah SWT serta meningkatkan kesadaran spiritual mereka dalam menjalani kehidupan.
Marilah kita jalankan puasa Arafah sebagai bentuk ibadah kepada Allah SWT yang sangat dianjurkan. Dengan berpuasa pada hari ini, kita berharap mendapatkan ampunan-Nya serta mendekatkan diri kepada-Nya
Kapan Puasa Arafah 2024?
Puasa Arafah dilakukan pada tanggal 9 Zulhijah, sehari sebelum Hari Raya Idul Adha pada 10 Zulhijah. Berdasarkan SKB 3 Menteri, Idul Adha 2024 jatuh pada tanggal 17 Juni 2024. Jika mengikuti jadwal SKB 3 Menteri, maka puasa Arafah 2024 jatuh pada 16 Juni 2024.
Meski demikian, masyarakat tetap harus menunggu hasil sidang isbat Idul Adha 2024. Adapun sidang isbat Idul Adha 2024 akan digelar oleh Kemenag RI pada tanggal 7 Juni 2024.
Baca Juga : Daftar Long Weekend di Bulan Juni 2024!
Niat puasa Arafah
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Nawaitu sauma ‘Arafah sunnatan lillahi ta’ala.
Artinya:
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Aku niat berpuasa Arafah sunnah karena Allah Ta’ala.
Keistimewaan Puasa Arafah
Puasa Arafah memiliki kedudukan yang sangat istimewa dalam agama Islam. Rasulullah SAW bersabda bahwa puasa pada hari Arafah merupakan amalan yang sangat dianjurkan dan memiliki banyak keutamaan. Salah satu keutamaannya adalah penghapusan dosa-dosa yang lalu dan yang akan datang. Rasulullah SAW juga menjelaskan bahwa puasa Arafah dapat menjadi sebab untuk mendapatkan ampunan Allah SWT.
Selain itu, puasa Arafah juga mempersiapkan umat Islam untuk merayakan Hari Raya Idul Adha dengan penuh kesadaran dan keimanan. Hari Arafah sendiri adalah salah satu puncak ibadah haji, di mana jutaan jamaah haji berkumpul di dataran Arafah untuk melakukan ibadah haji yang termasuk rukun yang paling utama.
Bagi umat Islam yang tidak berkesempatan untuk melakukan ibadah haji, menjalankan puasa Arafah merupakan cara untuk merasakan keberkahan dan keutamaan yang terkait dengan hari tersebut. Puasa ini juga menjadi bentuk penghormatan terhadap peristiwa bersejarah yang terjadi pada hari Arafah, di mana Rasulullah SAW memberikan khutbah terakhirnya kepada umat Islam.
Selain mendapatkan pahala yang besar, puasa Arafah juga mengajarkan umat Islam tentang pentingnya kesabaran, ketekunan, dan ketakwaan kepada Allah SWT. Melalui puasa ini, umat Islam diingatkan untuk senantiasa berbuat kebaikan, meningkatkan ibadah, dan memperbanyak doa kepada Allah SWT.
Dengan demikian, puasa Arafah bukan hanya sekadar menahan lapar dan haus selama satu hari, tetapi juga merupakan bentuk ibadah yang memiliki nilai spiritual yang tinggi. Melalui puasa ini, umat Islam berharap dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT, meningkatkan keimanan dan ketakwaan, serta mendapatkan ampunan-Nya di dunia dan di akhirat.
Baca Juga : Istri Habib Muhammad Luthfi bin Yahya, Syarifah Salamah, Meninggal Dunia di Usia 66 Tahun
Dapatkan informasi terupdate berita polpuler harian dari Benarngak.com. Untuk kerjasama lainya bisa kontak email tau sosial media kami lainnya.