Fakta-fakta Menarik Uranus, Raksasa Es di Tata Surya

Benarngak.com – Uranus adalah planet aneh di Tata Surya yang berada di urutan ketujuh dari Matahari. Ada beberapa fakta tentang planet Uranus yang menarik untuk disimak.

Pada tahun 2022, Uranus dipilih oleh para ilmuwan planet sebagai target teratas planet di Tata Surya untuk dieksplorasi.

NASA juga beharap untuk meluncurkan penyelidikan baru sekitar tahun 2030-an yang akan menjelajahi Uranus dengan lebih detil daripada sebelumnya.

Fakta Menarik Planet Uranus

Lantas, apa saja fakta menarik planet tersebut, berikut di antaranya seperti dikutip dari Live Science, Senin (24/7/2023).

Pada 1781, astronom Frederick William Herschel melihat Uranus melalui teleskopnya, menjadikannya planet pertama yang ditemukan di era ilmiah modern.

Awalnya ia mengira sedang melihat komet atau bintang, tetapi pengamatan oleh astronom lain, termasuk Johann Elert Bode pada akhir 1700-an, akhirnya membuktikan bahwa itu adalah planet yang baru ditemukan.

Herschel mencoba menamai planet itu dengan Georgium Sidus, tetapi Bode menyarankan Uranus, dewa langit Yunani.

Fakta menarik lainnya dari planet ini adalah bahan yang menyusun Uranus.

Seperti tetangganya Neptunus, Uranus dikenal sebagai raksasa es, yang berarti 80 persen atau lebih massa planet ini adalah cairan padat yang terdiri dari bahan es termasuk air, metana, dan amonia.

Bahan tersebut bukanlah es dalam pengertian konvensional, sebaliknya itu lebih merupakan bubur terkompresi.

Istilah “raksasa es”” muncul pada tahun 1990-an ketika para peneliti menyadari bahwa Uranus dan Neptunus secara komposisi sangat berbeda dari raksasa gas Jupiter dan Saturnus, yang hampir seluruhnya terbuat dari hidrogen dan helium.

Di bagian terdalamnya, Uranus memiliki inti berbatu kecil yang memanas hingga 4.982 derajat Celsius.

Menurut NASA, amosfer Uranus sebagian besar terdiri dari hidrogen dan helium, dengan sejumlah kecil metana, yang memberi planet ini warna biru.

Pada tahun 2021, para peneliti melihat aurora inframerah yang indah di atmosfer atas planet Uranus ini.

Fakta menarik tentang ukurannya, ternyata Uranus sedikit lebih besar dari Neptunus, dengan diameter 50.724 kilometer.

Akan tetapi massanya lebih kecil secara keseluruhan, menjadikannya planet paling padat kedua setelah Saturnus, menurut NASA.

Sementara suhu minimum di planet ini bisa mencapai minus minus 224 C, artinya bahkan lebih dingin dari Neptunus di beberapa tempat.

Uranus rata-rata berjarak 2,9 miliar km dari matahari, hampir 20 kali lebih jauh dari Bumi.

Satu tahun Uranus setara dengan sekitar 84 tahun Bumi, meskipun satu hari di Uranus hanya berlangsung sekitar 17 jam.

Uranus juga memiliki kemiringan sumbu yang ekstrem, yang membuat planet, cincin, dan bulannya terbalik lebih dari 90 derajat relatif terhadap bidang tata surya.

Tidak ada yang tahu persis bagaimana atau mengapa itu terjadi, tetapi sebagian besar astronom menduga bahwa Uranus ditabrak oleh benda es seukuran Bumi dan masa lalu.

Fakta menarik berikutnya adalah, planet Uranus baru dikunjungi sekali oleh wahana antariksa.

Hanya satu wahana antariksa yang pernah mengunjungi Uranus, yaitu Voyager 2 yang diluncurkan dari Bumi tahun 1977 dan mencapai planet tersebut pada tahun 1986.

Di tahun 2022, ilmuwan planet menetapkan prioritas selama 10 tahun ke depan untuk mengeksplorasi Uranus.

Para peneliti sangat ingin menjelajahi Uranus karena banyaknya teka-teki, seperti sinar-X misterius yang terlihat melebar dari planet, dan juga karena petunjuk tentang Uranus dapat memberi informasi terhadap exoplanet.

Eksplorasi Uranus di masa depan akan menalan biaya sekitar $4,2 miliar dan akan diluncurkan pada tahun 2031 atau 2032 untuk tiba di planet tersebut pada tahun 2044 atau 2045.

Wahana akan mengorbit Uranus selama beberapa tahun, mempelajari interior planet, atmosfer, magnetosfer, dan berkeliling di bulan serta cincin tipisnya.

Uranus memiliki 27 bulan yang telah dikonfirmasi. Semua diberi nama berdasarkan karakter dari karya penulis drama William Shakespeare atau penyair Alexander Pope.

Uranus juga memiliki sistem cincin yang halus. Ini pertama kali ditemukan pada tahun 1977 ketika para astronom mengamati planet itu lewat di depan bintang yang jauh dan melihat perubahan cahaya bintang yang menunjukkan keberadaan cincin itu.

NASA tidak menganggap Uranus sebagai tempat yang kondusif untuk kehidupan seperti yang kita kenal.

Namun ada kemungkinan bahwa beberapa bulan yang lebih besar dari planet ini menyembunyikan reservoir air cair yang sangat besar di bawah permukaan esnya, yang berpotensi menjadi lingkungan yang layak huni.

Baca Juga: Ada Apa di Balik Budiman Sudjatmiko Sambangi Prabowo? Ini Analisis Pakar

Exit mobile version