Banjir Melanda di Jakarta Utara

Desa2Desa.com – Kondisi banjir yang menyebabkan kemacetan lalu lintas di daerah Kelapa Gading, Jakarta Utara, telah menimbulkan keluhan dari para karyawan yang bekerja di sekitar sana.

Salah satunya adalah Sarah, seorang karyawati yang biasanya berangkat dari Cakung, Jakarta Timur. Sarah mengungkapkan bahwa perjalanannya menuju kantor menjadi terhambat selama dua jam akibat kemacetan tersebut.

Meskipun dia biasanya tiba di kantor dalam waktu kurang dari satu jam setelah berangkat pada pukul 06.30 WIB, kali ini dia baru tiba sekitar pukul 09.00 WIB. Dia juga menambahkan bahwa banyak motor yang mogok karena terjebak dalam banjir, yang semakin memperparah situasi lalu lintas.

“Saya berangkat 06.30 dari Cakung. Baru sampai sini jam 09.00 WIB lewat, tadi kondisi masih hujan,” ujar Sarah saat dihubungi detikcom. Kamis (29/2/2024).

“Biasanya, 06.30 WIB berangkat, jam 07.20 WIB sudah sampai. Karena banjir dan macet tadi, jadi selisih dua jam perjalanan dari biasanya,” tambahnya.

Dimas, seorang warga juga mengungkapkan keluhannya terkait kondisi lalu lintas di sekitar Kelapa Gading. Dia memiliki keperluan untuk menjemput anaknya dari sekolah, namun perjalanan yang seharusnya singkat malah berlangsung selama tiga jam.

Situasi ini menunjukkan bahwa kemacetan akibat banjir telah berdampak luas, bahkan pada perjalanan lokal di sekitar daerah tersebut.

“Saya dari MOI mau ke MKG. Keluar dari MOI sekitar jam 09.00 WIB. Baru sampai MKG jam 12.30 WIB,” kata Dimas saat dihubungi.

“Itu juga muter dari arah MOI puter di depan Family Mart karena ke arah bunderan, banjirnya semakin dalem. (Perjalanan) Lebih dari tiga jam, hampir empat jam. (Biasanya) Paling 15 menit,” tambahnya.

BPBD: Cuaca Kelapa Gading Ekstrem

Menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, situasi cuaca di wilayah Jakarta Utara, terutama di Kelapa Gading, dikategorikan sebagai ekstrem. Curah hujan tertinggi yang tercatat di Kelapa Gading mencapai 157,4 mm per hari.

Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji, menjelaskan bahwa terdapat lima kategori curah hujan, mulai dari ringan, sedang, lebat, sangat lebat, hingga ekstrem. Sebuah wilayah dianggap masuk dalam kategori ekstrem ketika curah hujannya melebihi 150 mm per hari.

“Terjadi hujan dari jam 12 termasuk jam 3 pagi sampai dengan siang ini masih terjadi. Berdasarkan data BMKG, ada titik lokasi yang curah hujannya di atas rata-rata. Saya ambil contoh Kelapa Gading, berdasarkan data BMKG itu curah hujan 157 mm/hari,” kata Isnawa saat ditemui di Stasiun Pompa Ancol, Jakarta Utara, Kamis (29/2).

“Di Kelapa Gading termasuk sangat ekstrem. Hujannya intensitas sangat lama,” sambungnya.

Namun demikian, BPBD juga melakukan pemantauan terhadap puluhan titik yang rentan tergenang air. Hingga saat ini, titik-titik yang paling parah terdampak banjir terletak di wilayah Rawa Terate, Jakarta Timur. Di sisi lain, wilayah Jakarta Selatan cenderung aman dari kemungkinan genangan air.

“Justru yang agak aman di Jakarta Selatan. Jakarta selatan tidak terdampak karena kita monitor di kawasan hulu belum ada hujan ekstrem,” jelasnya.

Antrean Panjang di Exit Tol Kelapa Gading

Antrean kendaraan terjadi di Tol Ir Wiyoto Wiyono, terutama di pintu keluar Kelapa Gading, Jakarta Utara (Jakut), sebagai akibat dari kepadatan lalu lintas di jalan arteri. Dilaporkan bahwa banjir telah menyebabkan genangan air di Jalan Yos Sudarso, arah Tanjung Priok, yang berkontribusi pada kepadatan lalu lintas.

Informasi tersebut diberikan oleh CMNP pada pukul 11.48 WIB. Terlihat antrean kendaraan yang ingin keluar dari Kelapa Gading cukup memanjang. Namun, di sisi yang berlawanan, atau arah Cawang, lalu lintas tampak lancar.

Baca Juga : Kasus Ponpes Al Hanifiyah Kediri Santri Tewas Dianiaya

Dapatkan informasi terupdate berita polpuler harian dari BenarNgak.Com. Untuk kerjasama lainya bisa kontak email atau sosial media kami lainnya.

Exit mobile version