Apa itu Hari Tasyrik?

BenarNgak.com – Hari Tasyrik adalah istilah dalam agama Islam yang merujuk kepada tiga hari setelah Hari Raya Idul Adha. Secara spesifik, hari-hari tersebut jatuh pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah dalam kalender Islam.

Pada hari-hari tasyrik, umat Islam dianjurkan untuk menjalankan beberapa amalan saleh, seperti menyembelih hewan kurban, membagi daging kurban kepada yang membutuhkan, serta mengumandangkan takbir.

Selain itu, umat Islam juga dianjurkan untuk tidak berpuasa pada hari tasyrik, sebagai bentuk perbedaan dengan Hari Raya Idul Adha yang juga merupakan hari besar dalam Islam.

“Sesungguhnya hari yang paling mulia di sisi Allah Tabaraka wa Ta’ala adalah hari Idul Adha dan yaumul qorr (Hari Tasyrik).”(Hadits Riwayat Abu Daud)

Hari Tasyrik memiliki keistimewaan tersendiri dalam agama Islam. Berikut adalah beberapa keistimewaan dari Hari Tasyrik:

1. Hari yang Agung: Hari Tasyrik dianggap sebagai hari yang agung dalam Islam karena merupakan lanjutan dari perayaan Hari Raya Idul Adha. Hari-hari ini, yaitu tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah, merupakan waktu yang dianjurkan untuk mengingat dan memperbanyak dzikir serta takbir.

2. Pelaksanaan Amalan Saleh: Pada Hari Tasyrik, umat Islam dianjurkan untuk melakukan berbagai amalan saleh, seperti menyembelih hewan kurban, membagi daging kurban kepada fakir miskin, serta mengumandangkan takbir dan tahmid.

3. Penikmatan Daging Kurban: Salah satu keistimewaan Hari Tasyrik adalah umat Islam diperbolehkan untuk menikmati daging kurban yang telah disembelih. Ini berbeda dengan Hari Raya Idul Adha di mana umat Islam tidak dianjurkan untuk berpuasa.

4. Meningkatkan Ketaqwaan: Hari Tasyrik juga dijadikan kesempatan untuk memperkuat ketaqwaan kepada Allah SWT. Dengan memperbanyak amalan saleh dan dzikir pada hari-hari ini, umat Islam diharapkan mendekatkan diri kepada-Nya dan meningkatkan kesadaran spiritual.

5. Tradisi Takbiran: Pada Hari Tasyrik, umat Islam biasanya mengumandangkan takbir, tahmid, dan tasbih sebagai bentuk penghormatan dan rasa syukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah SWT.

Keistimewaan Hari Tasyrik ini menjadikannya sebagai waktu yang penting dan penuh makna dalam kalender keagamaan umat Islam, di mana umat Islam dapat merayakan serta memperkuat nilai-nilai spiritual dalam kehidupan mereka.

Kapan Hari Tasyrik 2024?

Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa hari tasyrik adalah 3 hari setelah Hari Raya Idul Adha, yakni 10 Dzulhijjah. Berdasarkan hasil sidang isbat awal Dzulhijjah Kemenag, 1 Dzulhijjah jatuh pada tanggal 8 Juni 2024.

Dengan demikian, tanggal 11-13 Dzulhijjah jatuh pada tanggal 18-20 Juni 2024. Berikut ini rincian jadwalnya:

Apa Saja yang Tidak Boleh Dilakukan di Hari Tasyrik?

Seperti yang disinggung sebelumnya bahwa pada hari tasyrik, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amalan saleh, kecuali berpuasa. Larangan ini diberlakukan karena pada hari tasyrik umat Islam dianjurkan untuk menikmati berbagai hidangan dan olahan dari daging kurban.

Diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Rasulullah SAW pernah mengabarkan terkait larangan ini sebagai berikut:

عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ قَالَا لَمْ يُرَخَّصْ فِي أَيَّامِ التَّشْرِيقِ أَنْ يُصَمْنَ إِلَّا لِمَنْ لَمْ يَجِدْ الْهَدْيَ

Artinya: “Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu anhuma, keduanya berkata: “Tidak diperkenankan untuk berpuasa pada hari tasyrik kecuali bagi siapa yang tidak mendapatkan hewan qurban ketika menunaikan haji.” (HR. Bukhari, no. 1859)

Hal yang sama juga disampaikan dalam riwayat Abu Hurairah RA. Saat itu Rasulullah mengutus Abdullah bin Hudzaifah untuk mengelilingi kota dan menyampaikan bahwa:

“Janganlah kamu berpuasa pada hari ini (tasyrik) karena ia merupakan hari makan, minum, dan berdzikir pada Allah.”

Amalan di Hari Tasyrik

Lalu, apa saja amalan-amalan yang dianjurkan untuk dilakukan di hari tasyrik?

Dikutip dari laman Kementerian Agama RI dan Nahdlatul Ulama, berikut sejumlah sejumlah amalan yang dianjurkan di lakukan di hari tasyrik:

1. Memperbanyak Takbir

Amalan pertama yang dianjurkan pada hari tasyrik adalah memperbanyak takbir. Hal itu sebagaimana diriwayatkan Imam Bukhari.

وقال ابنُ عَبَّاسٍ وَاذْكُرُواْ اللَّهَ فِي أَيَّامٍ مَّعْدُودَاتٍ أَيَّامُ العَشْرِ والأَيَّامُ المَعْدُوْدَاتُ أَيَّامُ التَّشْرِيْقِ وكَانَ ابنُ عُمَرُ وأَبُو هُرَيْرَةَ كَانَا يَخْرُجَانِ إِلَى السُّوقِ فِي أيَّامِ العَشْرِ يُكبِّرَانِ، ويُكَبِّرُ النَّاسُ بِتَكْبِيْرِهِمَا وكَبَّرَ مُحَمَّدٌ بْنُ عَلِيٍّ خَلْفَ النَافِلَةِ

Artinya: Ibnu Abbas ra mengatakan, “Sebutlah nama Allah (zikirlah) pada hari tertentu” (Surat Al-Baqarah ayat 203). Hari 10 dan hari-hari tertentu adalah Hari Tasyrik. Sahabat Ibnu Umar dan Abu Hurairah ra keluar ke pasar pada hari 10 sambil bertakbir. Orang-orang pun ikut bertakbir karena takbir keduanya. Muhammad bin Ali juga bertakbir setelah shalat sunnah (HR Bukhari).

2. Memperbanyak Tahlil, Tahmid, dan Takbir

Ibnu Hajar Al-Asqalani mengutip riwayat hadits yang menganjurkan umat Islam untuk membaca tahlil, tahmid, dan takbir di hari tasyrik.

وقد وقع في رواية بن عمر من الزيادة في آخره فَأَكْثِرُوْا فِيْهِنَّ مِنَ التَّهْلِيْلِ وَالتَّحْمِيْدِ وَالتَّكْبِيْرِ

Artinya: Pada riwayat Ibnu Umar ada tambahan kalimat di akhir yaitu perbanyaklah tahlil, tahmid, dan takbir pada Hari Tasyrik.

3. Menyembelih Hewan Kurban

Bagi umat Islam yang mampu, dianjurkan untuk melaksanakan kurban pada hari-hari tasyrik. Pelaksanaan kurban ini dapat memberikan manfaat kepada masyarakat sekitar dengan menyediakan hidangan istimewa dari daging hasil penyembelihan.

Perintah untuk berqurban tersebut termaktub dalam surat al-Kautsar ayat 2 berikut:

فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْۗ

Artinya: “Maka, laksanakanlah shalat karena Tuhanmu dan berqurban lah!”

Dalam memilih hewan kurban, penting untuk tidak sembarangan. Hewan kurban sebaiknya dipilih yang memiliki kualitas baik, tidak mengalami penyakit atau cacat, sudah mencukupi umur, dan memenuhi syarat-syarat lainnya.

4. Menikmati Hidangan Makan dan Minum

Pada hari tasyrik, umat muslim disunnahkan untuk menikmati makanan dan minuman sebagai bentuk syukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah SWT. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW berikut:

Artinya: “Hari-hari tasyrik adalah hari menikmati makanan dan minuman.”

Oleh karena itu, hari tasyrik dilarang untuk berpuasa sebagaimana dijelaskan sebelumnya.

5. Membaca Doa Sapu Jagad

Selanjutnya, di hari tasyrik seseorang dianjurkan untuk memperbanyak doa kepada Allah SWT. Doa yang banyak dipanjatkan Nabi SAW pada hari ini adalah doa sapu jagad berikut:

وَمِنْهُمْ مَّنْ يَّقُوْلُ رَبَّنَآ اٰتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَّفِى الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَّقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Arab Latin: Wa minhum mai yaquulu rabbanaaa aatina fid dunyaa hasanatawn wa fil aakhirati hasanatanw wa qinaa azaaban Naar

Artinya: “Dan di antara mereka ada yang berdoa, “Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari azab neraka.” (Al-Baqarah:201)

Demikianlah informasi tentang hari tasyrik mulai dari pengertian hingga waktunya. Semoga bermanfaat!

Baca Juga : Fakta Menarik Sinopsis Film Ipar Adalah Maut

Dapatkan informasi terupdate berita polpuler harian dari Benarngak.com. Untuk kerjasama lainya bisa kontak email tau sosial media kami lainnya.  

Exit mobile version