Ancaman Intel Polres pada Kader Demokrat Daerah Terbukti Hoax, Ferdinand Tertawa: Tidak Elok! Polri Bukan Preman!
benarnggak.com, Jakarta – Sebelumnya, beredar kabar meresahkan terkait adanya ancaman dari intel-intel Polres kepada para kader Demokrat di daerah.
Adapun tudingan ancaman itu diutarakan oleh Wakil Ketua Umum Demokrat, yakni Benny K Harman, beberapa waktu lalu.
Ia mengaku memperoleh informasi dari pengurus di tingkat kabupaten/kota bahwa mereka mendapat ancaman dari intel Polres setempat.
Terkait hal tersebut, akhirnya Partai Demokrat buka suara dan memberi klarifikasi perihal dugaan intimidasi intel Polsek dan Polres tersebut.
Dilansir terkini.id dari okezone, Ketua Departemen Hukum dan HAM DPP Partai Demokrat, yaitu Didik Mukrianto, mengatakan bahwa tudingan intimidasi dari aparat tersebut tidak ada dari aparat, melainkan dari pihak-pihak yang menyelenggarakan acara yang disebut sebagai Kongres Luar Biasa (KLB) Demokrat di Sibolangit, Deli Serdang, Sumatra Utara.
“Dinamika pasca pertemuan Deli Serdang yang diklaim sebagai Kongres Luar Biasa Demokrat memang muncul beberapa aktifitas yang berpotensi bisa mengintimidasi kami sebagai pemilik suara yang sah,” bukanya.
“Namun, intimidasi tersebut lebih kami rasakan datang dari pihak-pihak yang melakukan pertemuan Deli Serdang yang diklaim sebagai Kongres Luar Biasa Demokrat, bukan dari aparat penegak hukum atau polisi,” pungkas Didik saat dihubungi oleh MNC Portal Indonesia pada hari Jumat ini, 12 Maret 2021.
Menanggapi kekeliruan tersebut, mantan politisi Demokrat, yakni Ferdinand Hutahaean, pun mencuitkan sesuatu di media sosial Twitter-nya.
“Sejak awal sy bilang saya tak percaya ttg tuduhan itu,” buka Ferdinand, seperti dikutip terkini.id via Twitter @FerdinandHaean3 pada hari Jumat, 12 Maret 2021.
“Tak mungkin Polri melakukan pekerjaan preman sprt itu krn Polri bukan preman. Apalagi yg dituduh intel. Koq tau dia itu intel? Ngaku sbg intel? Hahaha jangan begitulah, tdk elok. Bravo Polri..!!” pungkasnya.
sumber : terkini.id