Ada Apa di Balik Budiman Sudjatmiko Sambangi Prabowo? Ini Analisis Pakar
Benarngak.com – Politisi PDIP Budiman Sudjatmiko menemui Ketum Gerindra sekaligus bacapres Prabowo Subianto di kediamannya di Kertanegara, Jakarta Selatan. Ada apa di balik manuver Budiman sambangi Prabowo?
Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs, Ahmad Khoirul Umam, mencoba menganalisis pergerakan Budiman Sudjatmiko. Umam menangkap ada indikasi internal PDIP belum solid dalam mengusung Ganjar.
“Kedatangan politisi PDIP Budiman Sudjatmiko di kediaman Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengindikasikan kian terpecahnya barisan internal PDIP yang tengah mengusung Ganjar Pranowo,” kata Umam dalam keterangan yang dibagikan kepada wartawan, Kamis (20/7/2023).
Selain itu, Umam melihat pernyataan Budiman Sudjatmiko soal kapabilitas Prabowo Subianto menghadapi ketidakpastian global juga menyiratkan jelas dukungan politiknya. Dia pun menilai dukungan Budiman Sudjatmiko di luar kendali PDIP.
“Manuver Budiman kali ini tampaknya betul-betul di luar kontrol PDIP. Langkah itu dia lakukan sebagai reaksi atas upaya pihak-pihak tertentu di internal PDIP yang mencoba meminggirkan perannya di PDIP. Hal itu diindikasikan oleh tidak diberikannya posisi pencalegan yang layak bagi Budiman, dan dirinya juga tidak dilibatkan dalam tim pemenangan pencapresan Ganjar Pranowo,” ucapnya.
“Karena itu, Budiman merasa tidak punya beban dan memilih untuk menjadi ‘partikel bebas’ yang seolah tidak ingin didikte oleh aturan organisasi konstitusi partai PDIP,” lanjutnya.
Lebih lanjut, Umam menyampaikan, merapatnya Budiman ke Prabowo ini, juga menunjukkan sinyal kian kuatnya konsolidasi kalangan mantan aktivis 98 di lingkaran Prabowo Subianto. Dia menganggap hal tersebut tentu unik sekaligus ironis.
“Unik karena Prabowo akhirnya bisa meyakinkan simpul-simpul jaringan kekuatan yang dulu sangat efektif mendegradasinya di Pilpres 2014 dan 2019. Tapi juga ironis karena sejarah Reformasi 1998 juga mewariskan tanggung jawab moral perjuangan kepada jaringan aktivis 98 yang kini bertransformasi jadi politisi dan sel-sel relawan itu. Tentunya manuver ini akan memantik kekecewaan besar dari masyarakat yang masih peduli sejarah reformasi, namun nature politik hari ini memang telah berubah,” jelasnya.
Budiman Sudjatmiko Sambangi Prabowo
Untuk diketahui, Pertemuan Budiman dan Prabowo berlangsung Selasa (18/7) malam di kediaman Prabowo di Kertanegara, Jakarta Selatan. Budiman juga sempat memuji Prabowo usai pertemuan tersebut.
PDIP berencana memanggil Budiman buntut pertemuan dengan Prabowo. Budiman akan dipanggil untuk diklarifikasi lantaran diindikasikan melanggar disiplin organisasi.
“Saya baru sampai Jayapura tadi pagi. Saya kira, orang sekelas Mas Budiman membuat statement bahwa itu dia tidak mewakili partai, dia mewakili pribadi, itu kan sama saja orang yang tidak paham berorganisasi kan. Beberapa waktu lalu statement saya sebelumnya terhadap teman-teman yang melakukan pelanggaran, tetap sama ya. Ya namanya kita masuk dalam organisasi itu kita menjadi bagian dari organisasi. Dengan begitu kebebasan kita dibatasi oleh aturan-aturan organisasi,” kata Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan Komarudin Watubun saat dihubungi, Rabu (19/7).
Komarudin menegaskan Budiman harus tunduk pada aturan partai. Dia mengungkit Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri telah mendeklarasikan dukungan kepada bacapres PDIP Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
“Apalagi memang Budiman dia tidak bisa bicara mewakili organisasi dalam konteks kepengurusan karena dia anggota partai biasa. Tapi kalau dia ber-KTA PDI Perjuangan, mestinya dia taat dan tunduk, terikat oleh putusan organisasi. Jadi mestinya kalau Ibu Mega putuskan Ganjar, ya semua tertib barisan mendukung Mas Ganjar,” ucapnya.
Baca Juga: 6 Fakta Ngenes Beberapa SDN di Ponorogo Ngenes Tak Dapat Murid Baru