Jakarta –
Empat sektor pendorong akselerasi transformasi digital dikebut untuk meningkatkan internet dan mempersempit kesenjangan akses ke dunia maya tersebut antar wilayah di Indonesia.
Infrastruktur digital, pemerintahan digital, masyarakat digital, dan ekonomi digital adalah empat sektor strategis yang dikembangkan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk menggenjot transformasi digital di Tanah Air.
“Melalui akselerasi transformasi digital, keempat sektor prioritas tersebut diharapkan akan semakin siap dalam menyambut peluang era teknologi digital dengan mendorong produktivitas dan kualitas kerja kita, sekaligus meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat,” ujar Menkominfo Johnny G Plate dalam keterangan tertulisnya.
Menurut Menkominfo, agenda akselerasi transformasi digital nasional perlu didukung oleh pemerintahan dan tata kelola digital yang mumpuni.
“Oleh karenanya, pemerintah juga didorong untuk terus bertransformasi guna menjamin terciptanya ruang digital yang positif, ruang digital yang sehat, dan ruang digital yang aman bagi kita sekalian,” jelasnya.
Selain menjamin aktifitas ruang digital yang sehat dan terhindar dari konten negatif, Johnny mengungkapkan bahwa transformasi digital diarahkan untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang baik, efisien dan tentu lebih profesional.
Dukungan Mastel
Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) yang baru saja terbentuk kepengurusan baru, menyatakan dukungan terhadap percepatan transformasi digital yang dicanangkan pemerintah, terutama dalam upaya mendorong pemulihan ekonomi nasional.
Ketua Umum Mastel terpilih Sarwoto Atmosutarno mengatakan, sektor telematika saat ini menjadi enabler of livings yang menjadi pondasi penting dalam kehidupan sehari-hari.
Mastel sendiri memposisikan diri sebagai a living enablers yang dinamis, hub bagi seluruh pemangku kepentingan, serta ikut aktif menjadi fasilitator percepatan program transformasi digital nasional yang tepat guna.
Sarwoto menuturkan persoalan besar menanti adalah penetrasi digital di Indonesia. Dalam hal infrastruktur misalnya, faktor efektivitas dan efisiensi patut menjadi perhatian utama operator telekomunikasi dalam menggelar investasi jaringan.
Dukungan regulasi lewat Undang-Undang No 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja yang mengatur ketentuan infrastructure sharing bisa menjadi kunci penting menyelesaikan persoalan infrastruktur. Di sisi lain, pendapatan data yang rendah juga bisa menjadi sandungan bagi operator telekomunikasi dalam melanjutkan investasi infrastruktur.
“Mastel berpandangan bandwidth internet adalah hak seluruh warga negara, sehingga semua pihak wajib berupaya memenuhinya,” tambah Sarwoto.
Kendati ada berbagai persoalan mendasar, Mastel juga melihat sektor telematika menyimpan potensi besar di semua lini. Industri digital terbukti tangguh dalam membantu mengungkit perekonomian nasional di tengah pandemi COVID-19.
Sebagai organisasi yang dihuni oleh beragam asosiasi praktisi, asosiasi profesi, dan intelektual di bidang telematika, disampaikan Sarwoto, Mastel mengutamakan program berskala strategis nasional dalam meningkatkan penetrasi digital.
Simak Video “Buka Acara Next OnAir 2020, Google Cloud Kenalkan Solusi Baru“
[Gambas:Video 20detik]
(agt/fay)