Benarngak.com – Boneka raksasa ikonik KAWS baru-baru ini hadir di pelataran Candi Brahma, Kompleks Candi Prambanan, Yogyakarta. Karakter yang berbentuk mirip Mickey Mouse itu tampak rebahan sambil menutup kedua matanya.
Boneka raksasa tersebut adalah rangkaian KAWS: HOLIDAY yang merupakan tur pameran keliling dunia yang diciptakan oleh Brian Donelly. Bertajuk, KAWS:HOLIDAY Indonesia, patung itu bakal dipamerkan selama 19-31 Agustus 2023.
Di balik kesuksesan KAWS yang menjadi salah satu karakter fiksi terpopuler, ternyata ada sejumlah fakta menarik. Berikut paparannya melansir CNA Lifestyle:
1. Terinspirasi ikon budaya pop, dari Mickey Mouse sampai Simpsons
Brian Donnelly adalah seniman di balik KAWS. Dan karakter KAWS yang paling ikonik berasal dari karya Brian Donnelly sebagai animator Disney, dan ketertarikannya pada dunia advertising.
Deretan karakternya yang berukuran raksasa terinspirasi dari ikon budata pop seperti Peanuts, Sesame Street, dan bahkan The Simpsons.
2. Kolektor KAWS mulai dari BTS hingga Justin Bieber
Karya Brian Donnelly, seniman di balik KAWS, telah meraih kesuksesan besar di dunia seni dan desain.
Karya artis tersebut sangat didambakan oleh para kolektor selebriti seperti Suga, J-Hope dan RM dari BTS, Justin Bieber dan Pharrell Williams. Selain itu, karyanya telah menghiasi produk-produk dari beberapa nama fesyen terbesar seperti Dior, Comme des Garcons, dan Nike.
Di Singapura, sang seniman membuat gebrakan dengan peluncuran merchandise KAWS x Sesame Street miliknya dengan peritel Jepang Uniqlo, yang menarik antrean panjang di sepanjang Orchard Road.
“Sebagai seorang seniman, saya senang berkomunikasi dengan audiens yang lebih luas. Saya merasa seni seharusnya untuk semua orang. Banyak orang berbicara tentang inklusi dan keberagaman, tapi tidak ada yang benar-benar melakukannya,” katanya.
3. Donnelly punya latar belakang desain grafitti
Tumbuh di New Jersey, Brian Donnelly memulai karyanya dari seni grafiti.
“Ketika saya masih muda, saya membuat grafiti dan pekerjaan itu membuat saya melukis di atas iklan. Saya hanya berpikir ada banyak kesamaan antara (iklan) dan seni grafiti – karena sebagai anak muda di grafiti, Anda ingin menempatkan karya Anda di ruang dengan visibilitas tinggi,” paparnya.
Minatnya pada seni pahat membawanya ke Jepang untuk bekerja dengan perusahaan mainan Bounty Hunter.
“Bagi saya, itu adalah awal dari pembuatan mainan. Melihat karya saya dalam 3D membuat saya ingin melakukan karya-karya lainnya,” paparnya.
4. Karya-karyanya menjangkau berbagai genre dan media yang tidak konvensional
Sang seniman berusaha untuk menciptakan karya lewat media baru termasuk yang ada di ranah video game.
“… Dalam dua atau tiga tahun terakhir, saya mulai melakukan banyak pekerjaan augmented reality dengan Acute. Proyek itu memungkinkan saya untuk melakukan banyak pekerjaan yang tidak pernah saya bayangkan sebelumnya,” ungkapnya.
Saat ditanya apakah ada proyek yang ingin dia kerjakan, Donnelly mengungkapkan bahwa dia baru-baru ini terinspirasi untuk membuat sebuah bangunan.
“Proyek baru-baru ini membuat saya berpikir tentang kombinasi seni dan arsitektur. Misalnya, bagaimana jika sesuatu tiba-tiba berfungsi? Bagaimana jika (patungku) adalah perpustakaan?,” ujarnya.
Baca Juga: 5 Fakta Permasalahan Polusi Udara Jakarta